3.1.a.8. Koneksi Antarmateri

Perjalanan Pembelajaran Pemimpin Pembelajaran




 Pratap Triloka dan pengaruhnya terhadap sebuah pengambilan keputusan seorang     pemimpin pembelajaran diambil.

Pada profesi guru sudah melekat kepemimpinan. Sebagai pemimpin guru memiliki  konsekwensi tugas sebagai pengambil keputusan dalam lingkup kelas yang diampunya maupun sekolah. Patrap Triloka yang disampaikan Ki Hajar Dewantara menjadi dasar kerja seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran. 

1. Ing ngarsa sung tuladha (di depan memberi teladan)

Guru adalah panutan yang menjadi model atau panutan bagi muridnya. Keputusan-keputusan yang diambil oleh guru akan merefleksikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dan menjadi rujukan atau teladan bagi murid. Oleh sebab itu dalam mengambil keputusan guru hendaknya mengutamakan kepentingan murid. Sehingga murid dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

2. Ing madya mangun karsa (di tengah membangun karsa/semangat/kemauan)

Pengambilan keputusan adalah proses yang membutuhkan keberanian dan kepercayaan diri. Selalu ada konsekuensi dan implikasi dari keputusan yang kita ambil yang harus dihadapi. Sebagai pemimpin pembelajaran, keputusan yang diambil hendaknya dapat menumbuhkan karsa pada murid untuk mencapai tujuan belajarnya.

3. Tut wuri handayani (dari belakang mendukung)

Pada diri murid sejatinya sudah memiliki potensi untuk dapat meraih keselamatan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Sebagai pemimpin pembelajaran guru hendaknya memberikan dorongan agar potensi tersebut dapat diberdayakan. Oleh sebab itu keputusan yang diambil hendaknya dapat memotivasi siswa untuk mandiri.

Nilai-nilai guru penggerak dan pengaruhnya kepada prinsip-prinsip dalam pengambilan suatu keputusan pemimpin pembelajaran.

Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Akal dan moral dua dimensi manusia yang saling berkaitan. Kutipan ini bermakna bahwa karsa merupakan suatu unsur yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia.  Karsa ini pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh seseorang, disadari atau pun tidak. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika. Seorang guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran memiliki nilai-nilai yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusannya. Nilai-nilai tersebut ialah mandiri, reflektif, kolaboratif, dan berpusat pada siswa. Berikut pengaruh nilai-nilai guru penggerak pada prinsip-prinsip pengambilan keputausan. 

1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), seorang guru penggerak akan mengambil keputusan dengan berpikir berbasis hasil akhir yang berpihak pada murid.

2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), seorang guru penggerak dalam membuat keputusan akan berpikir berbasis peraturan dan kesepakatan yang telah dibuat dengan melibatkan siswa. 

3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking), seorang guru penggerak yang berpihak pada murid memiliki empati pada masalah yang dihadapi murid. Keputusan yang diambil tentu saja tidak akan melukai murid. 

Coaching dan perannya dalam pengujian pengambilan keputusan pemimpin pembelajaran. 

Keterampilan coaching membekali seorang guru menjadi pembelajar dan menjadi coach bagi dirinya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan melihat berbagai opsi untuk solusi sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik. Keterampilan ini dapat membantu seorang pemimpin pembelajaran pada tahapan pengujian hingga refleksi terhadap keputusan yang diambil. Refleksi secara monolog perlu dilakukan, apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan atas pengambilan keputusan tersebut. Panduan pertanyaan-pertanyaan pada coaching model Tirta memandu cara berpikir kita, menggali opsi-opsi yang belum terpikirkan,memunculkan trilema, sehingga keputusan yang kita ambil benar-benar keputusan yang paling efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Sebagai pendidik kita sering dihadapkan pada dilema etika, hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu. Dalam menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan  akan hidup. Nilai-nilai ini yang selanjutnya mdenjadi pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika. Dilema etika secara umu dikategorikan sebagai berikut:

1.    Individu lawan masyarakat (individual vs community)

2.    Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

3.    Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)

4.    Jangka pendek lawan  jangka panjang (short term vs long term)

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, diperlukan kompetensi kesadaran diri (self awareness), pengelolaan diri (self management), kesadaran sosial (social awareness) dan keterampilan berhubungan sosial (relationship skills). Kesadaran diri dapat ditumbuhkan dengan mengenali emosi agar dapat merespon kondisi diri secara lebih tepat. Dengan latihan mengenali emosi dalam kesadaran penuh sebelum merespon, kita dapat meningkatkan kemampuan kita merespon secara lebih baik. Dengan demikian  kita lebih mampu mengelola diri, untuk memotivasi, dan menyaiapkan diri untuk mencapai tujuan. Kesdaran diri dan pengelolaan diri yang baik akan membangun kesadaran sosial untuk menempatkan diri dan melihat perspektif orang lain, atau berempati. Kesadaran sosial ini yang akan membantu seseorang dalam merespons tantangan yang dihadapi dengan cara-cara sehat dan produktif. Pengambilan keputusan yang dilakukan secara sadar penuh(mindful) akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? 

Tugas tersulit yang diemban seorang pemimpin pembelajaran adalah mengambil suatu  keputusan yang efektif. Keputusan-keputusan ini, secara langsung atau tidak langsung bisa menentukan arah dan tujuan pembelajaran, yang tentunya berdampak kepada mutu pendidikan yang didapatkan murid-murid. Oleh sebab itu pemimpin seringkali dihadapkan pada dilema etika yang sulit untuk diputuskan. Karena setiap individu murid, orangtua, rekan guru, sekolah memiliki paradigma yang berbeda. Perbedaan paradigma antar individu di sekolah ini hendaknya menjadikan suatu penguat, bukan pemecah belah. Keberagaman cara pandang harus dihargai, diberikan kemerdekaan. Oleh sebab itu keputusan yang diambil seorang pemimpin pembelajaran akan lebih baik jika kembali pada konsep merdeka belajar.

Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Pengambilan keputusan pemimpin pembelajaran, memiliki pengaruh besar pada kemerdekaan murid. Pendekatan, metode, media pembelajaran yang digunakan akan mempengaruhi keberhasilan belajar murid. Oleh sebab itu sebelum memutuskan seorang pemimpin pembelajaran harus mengenali terlebih dahulu profil murid, minat, dan kesiapan belajarnya. Dengan demikian pemimpin pembelajaran dapat melakukan diferensiasi dalam pembelajaran agar kebutuhan belajar murid terpenuhi.

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Pengambilan keputusan pemimpin pembelajaran yang didasarkan pada konsep merdeka belajar akan berdampak besar pada kesejahteraan murid. Murid akan memiliki kebebasan sehingga lebih fokus pada tujuan, mandiri dalam cara, dan terlatih untuk selalu berefleksi. Murid yang demikian adalah murid yang merdeka belajar, belajar bukan karena terpaksa, tetapi karena motivasi intrinsik.

Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Guru penggerak adalah seorang pemimpin pembelajaran, oleh karenanya dalam pengambilan keputusan dipengaruhi oleh pemahamannya pada filosofi patrap triloka yang disampaiakan oleh Ki Hajar Dewantara. Nilai-nilai guru penggerak yang tertanam juga memberikan pengaruh pada prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang diambil. Keterampilan coaching yang dipelajari membantunya dalam melakukan pengujian terhadap keputusan yang diambil. Nilai-nilai moral yang dianutnya membantunya dalam memetakan paradigma-paradigma dalam situasi dilema etika. Dan ketika menjumpai kesulitan-kesulitan dalam pengambilan keputusan, maka akan kembali nilai utamanya yakni berpusat pada siswa.

Komentar

Postingan Populer